books

books

Minggu, 06 Januari 2013

serumit sederhana

aku tak pernah mengiba pada perbedaan
untuk berjalan akur bergandengan tangan
di satu jalan mulus, di satu garis lurus
hanya untuk mengukir lesung pipiku

aku tak pernah memaksa jemarimu
untuk tersulam saat mengucap doa
yang kumau kau taat pada-Nya
sembari mengajukan 'kita'

aku hanya ingin dicinta
serumit sederhana
dan bahagia tanpa didikte paradigma
bagaimana Sang Pencipta menjadi kata tabu
bagi lidah kita, yang mengucap "Allah" dengan bunyi berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar